Hisab Falak Pajagalan

Selasa, 30 September 2008

Idul Fithri 1429 H.

Berikut adalah beberapa keputusan mengenai Idul Fithri 1429 H berdasarkan Hisab dan Rukyat:
1. Persatuan Islam (Persis)
بسم الله الرّحمن الرّحيم

SURAT EDARAN
Nomor: 1428/JJ-C.3/PP/2008
Tentang
GERHANA BULAN PARSIAL, AWAL RAMADHAN,
'IEDUL FITHRI DAN 'IEDUL ADHA 1429 H


Merujuk kepada Almanak Persatuan Islam Tahun 1429 H sebagai hasil perhitungan Dewan Hisab dan Rukyat Persatuan Islam serta surat Dewan Hisab dan Rukyat Persatuan Islam Nomor: 06/PP-C.3/A.3/2007 tertanggal 9 Rajab 1429/12 Juli 2008 M perihal Edaran, maka dengan ini Pimpinan Pusat Persatuan Islam menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Gerhana Bulan Parsial; hari Ahad (dini hari), tanggal 15 Sya'ban 1429/17 Agustus 2008 M:

a. Kontak awal : pukul 02:35:24 WIB
b. Pertengahan Gerhana : pukul 04:10:00 WIB
c. Akhir Gerhana : pukul 05:44:24 WIB

Sehubungan dengan kejadian gerhana bulan tersebut di atas, kami anjurkan kepada seluruh anggota dan simpatisan Persatuan Islam serta kaum muslimien untuk melaksanakan Shalat Khusuf pada waktunya. Untuk keseragaman Shalat Khusuf dilaksanakan pukul 03:15 WIB.

2. Awal Ramadhan 1429 H; tanggal 1 Ramadhan 1429 H jatuh pada hari Senin, tanggal 1 September 2008 M.

- Ijtimak akhir Sya'ban 1429 H, hari Ahad tanggal 31 Agustus 2008 pukul 03:00:04
- WIB.Ketinggian Hilal waktu Maghrib di Pelabuhanratu: 5° 9' 45", di Jayapura, 3° 36' 18"


3. 'Iedul Fithri 1429 H; tanggal 1 Syawwal 1429 H jatuh pada hari Rabu, tanggal 1 Oktober 2008 M.

- Ijtimak akhir Ramadhan 1429 H, hari Senin tanggal 29 September 2008 pukul 15:14:31 WIB.
- Ketinggian Hilal waktu Maghrib di Pelabuhan Ratu: -1°27', di Jayapura -3° 18' 20"

4. 'Iedul Adha 1429 H; tanggal 1 Dzul Hijjah 1429 H. jatuh pada hari Sabtu tanggal 29 Nopember 2008 M, maka tanggal 10 Dzulhijjah 1429 H jatuh pada hari Senin, tanggal 8 Desember 2008 M.

- Ijtimak akhir Dzulqa'dah 1429 H, hari Kamis tanggal 27 Nopember 2008 pukul 23:56:47 WIB.
- Ketinggian Hilal waktu Maghrib di Pelabuhan Ratu: -4° 31' 55,2", di Jayapura -6° 11' 48" WIB.

Demikian hal ini kami sampaikan untuk dijadikan pedoman bagi seluruh anggota dan Jajaran jam'iyyah serta kaum Muslimin pada umumnya.

الله يأخذ بأيدينا إلى ما فيه خير للإسلام والمسلمين

Bandung, 08 Rajab 1429 H
12 Juli 2008 M
Ketua Umum, Sekretaris Umum,

KH. Drs. Shiddiq Amien, MBA Drs.H. Dody S. Truna, MA
NIAT : 06490 NIAT: 20123

Download disini

2. Muhammadiyah
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
MAKLUMAT PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Nomor : 04/MLM/I.0/E/2008
Tentang:
PENETAPAN 1 RAMADHAN, 1 SYAWWAL, 1 DZULHIJJAH 1429 HIJRIYAH SERTA HIMBAUAN MENYAMBUT RAMADHAN 1429 HIJRIYAH

Assalamu’alaikum wr., wb.
Insya Allah bulan Ramadhan 1429 H / 2008 M akan segera tiba dan segenap umat Islam menyambutnya dengan penuh kekhusyukan dan niat ikhlas untuk menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya.

Sesuai hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan ini mengumumkan bahwa :

1. Tanggal 1 Ramadhan 1429 H jatuh pada hari Senin Pahing 1 September 2008 M.

2. Tanggal 1 Syawwal 1429 H (Hari Raya ’Idul Fitri) jatuh pada hari Rabu Pahing 1 Oktober 2008 M.

3. Tanggal 1 Dzulhijjah 1429 H jatuh pada hari Sabtu Legi 29 November 2008 M. Dengan demikian maka Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1429 H) jatuh pada hari Ahad Wage 7 Desember 2008 M, dan Hari Raya ’Idul Adha (10 Dzulhijjah 1429 H) jatuh pada hari Senin Kliwon 8 Desember 2008 M. Berkaitan dengan kehadiran bulan Ramadhan 1429 H tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan Tausiyah Ramadhan sebagai berikut:

1. Mengajak kepada segenap kaum muslimin untuk melaksanakan ibadah puasa (shaum) Ramadhan maupun rangkaian ibadah-ibadah yang dituntunkan Rasulullah lainnya dengan ikhlas, khusyu’, istiqamah dan kesungguhan semata-mata untuk meraih ridha dan karunia Allah SWT, sehingga dapat terpantul dalam jiwa, sikap dan tingkah laku sehari-hari yang mencerminkan kepribadian muttaqin dalam esensi yang sesungguhnya, sehingga setiap pribadi muslim benar-benar shalih secara individual dan shalih secara sosial, yang menunjukkan konsistensi kepribadian yang utuh dan kokoh. Jika setiap muslim baik perorangan maupun kolektif benar-benar berkepribadian muttaqin yang utuh dan kokoh, maka selain memiliki benteng ruhani dan moral yang kuat dalam menjalankan kebaikan (amar ma’ruf) serta mencegah keburukan (nahi munkar) pada saat yang sama akan menjadi kekuatan besar dalam ikhtiar membangun karakter bangsa di negeri ini.

2. Mengajak kepada segenap kaum muslimin untuk menjadikan dan mengutamakan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk melakukan introspeksi diri (muhasabah) atas segala kesalahan dan dosa-dosa dengan jalan memohon maghfirah (ampunan), berkah, dan rahmat Allah SWT disertai dengan kesungguhan bertaqarrub dan beribadah kepada-Nya serta berbuat ihsan kepada sesama manusia melalui berbagai kegiatan ibadah di bulan suci yang penuh kemuliaan tersebut.

3. Menghimbau kepada warga Muhammadiyah untuk mengisi bulan suci Ramadhan dengan kegiatan ibadah dan aktifitas organisasi secara intensif dan sinergis sesuai ketentuan yang telah digariskan oleh agama dan Persyarikatan, seperti menggairahkan shalat berjama’ah dan melakukan pembinaan umat melalui masjid-masjid dan majelis ta’lim, ibadah shalat lail/tarawih, i’tikaf, bersilaturahim dengan kerabat dan tetangga dekat maupun jauh serta sesama komponen bangsa lainnya, menjaga ukhuwah dan persaudaraan sesama umat Islam, menolong sesama, membantu kaum dhu’afa dan mustadh’afin, berinfaq, beramal jariyah, bershadaqah dan menunaikan zakat, pengajian hari besar Islam seperti Nuzulul Qur’an, serta kegiatan-kegiatan utama yang membawa kepada keselamatan, kebahagiaan dan kemaslahatan hidup diri sendiri, keluarga, masyarakat dan dunia kemanusiaan dalam bingkai rahmatan lil ‘alamin.

4. Mengajak kepada segenap warga Muhammadiyah dan umat Islam untuk menjadikan Ramadhan dan ’Idul Fitri sebagai proses pembaruan diri menuju kedewasaan dan kematangan dalam ber-Islam. Fenomena konflik internal di kalangan umat Islam akhir-akhir ini yang tak jarang berujung pada tindak kekerasan baik secara fisik maupun non-fisik semakin menjelaskan pentingnya menumbuhkan sikap tawadhu, tabayyun, tasamuh, ukhuwah, dan dialog secara intensif. Oleh karena itu pula diharapkan agar seluruh pimpinan umat Islam untuk semakin merapatkan barisan dan giat melakukan konsolidasi dan pembinaan terhadap umat, terutama agar dalam mereaksi konflik tersebut tetap menggunakan pendekatan akhlaqul karimah dan mengindahkan tata aturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia.

5. Meminta kepada Pimpinan Persyarikatan di masing-masing tingkatan untuk menyelenggarakan pengajian Ramadhan bagi anggota pimpinan, ortom, dan amal usaha, sebagai sarana peningkatan kualitas dan pelaksanaan misi Muhammadiyah.

6. Mengajak kepada semua pihak, lebih-lebih industri hiburan baik media maupun pranata publik lainnya, agar menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kebaikan, serta tidak menjual komoditi pornografi dan pornoaksi yang merusak akhlak dan tatanan bangsa demi meraih keuntungan materi. Sikap positif yang demikian diperlukan sebagai bentuk penghormatan terhadap kehadiran bulan suci Ramadhan sekaligus bentuk pertanggungjawaban terhadap masa depan kehidupan negara. Jadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk menghentikan tayangan-tayangan yang merusak akhlaq dan peradaban bangsa.

7. Menghimbau kepada segenap tokoh masyarakat, politisi, pejabat publik, pengusaha, dan semua elemen di tubuh pemerintahan dan masyarakat, dengan ruh atau pesan terdalam puasa dan ibadah-ibadah Ramadhan lainnya marilah kita jauhi korupsi, kebohongan publik, menindas dan merugikan sesama, menyia-nyiakan/menghianati amanat dan tanggungjawab, membiarkan kemunkaran atau bahkan melakukan kemunkaran, dan tindakan-tindakan penyimpangan serta demoralisasi lainnya dalam kehidupan pribadi dan ruang publik. Mari kita kembangkan perilaku-perilaku dan tindakan-tindakan yang otentik (fitri) sebagai cermin dari kepribadian orang-orang bertaqwa dalam kehidupan sehari-hari seperti kejujuran, kesahajaan, ketulusan, kedermawanan, kebajikan, bersikap adil, pemaaf, rendah hati, suka membela sesama dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan kepribadian yang kokoh sehingga membawa kemaslahatan bagi kehidupan diri sendiri dan kehidupan orang banyak.Demikian tausiyah Ramadhan ini disampaikan untuk dilaksanakan dan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah menyambut bulan suci Ramadhan 1429 H. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Amien ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum wr., wb.

Yogyakarta, 23 Rajab 1429 H
26 Juli 2008 M
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ketua Umum Sekretaris Umum

Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, M.A. Drs. H. A. Rosyad


Download di sini.

3. Pemerintah RI
Menyusul hasil sidang itsbat, pemerintah menetapkan hari raya Idul Fitri 1429 Hijriyah jatuh pada hari Rabu, 1 Oktober 2008. Penetapan tersebut tertuang dalam keputusan Menteri Agama Nomor 28 tahun 2008 tertanggal 29 September 2008 tentang Penetapan 1 Syawal 1429 H.
Download surat Keputusan di sini.

4. Nahdhatul Ulama (NU)
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali mengingatkan dan meminta kalangan nahdliyin (sebutan untuk warga NU) agar mengikuti keputusan pemerintah tentang penetapan 1 Syawal 1429 Hijriyah atau Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Download Surat Keputusan di sini.

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda tulisan di atas? Silahkah berkomentar, bertanya atau berdiskusi.

Mudah-mudahan dengan komentar anda, kedepannya bisa lebih baik lagi.

Jazaakumullaah khairan katsiiraa.

H o m e

Simple Layout by Village Idiot Savant